Foto: kantor Bappeda pali
Barasumsel.Com_PALI– Anggaran Publikasi Media di DPRD Kabupaten PALI sudah beberapa tahun terakhir stagnan alias mandak dari tahun 2019 sampai tahun 2021 kemarin.
Di awal tahun anggaran 2022 lagi lagi usulan peningkatan anggaran oleh Setwan DPRD PALI di pangkas Badan Pendapatan Daerah ( Bappeda) sampai 50 persen sehingga tetap di angka 700 jutaan menurun di banding tahun sebelumnya 789 juta .
Kepala Bappeda Kabupaten PALI Achmad Joni saat di mintai tanggapan pemangkasan tersebut di sebabkan anggaran Pemda PALI minim. Lagian menurut Ahmad Jhoni anggaran publikasi media tidak termasuk dalam Musrendes maupun Musrenbang sehingga Bapeda kesulitan mengakomodir , jelasnya.
Para pekerja media pertanyakan penjelasan Ahmad Joni ” kalau anggaran minim kenapa embung yang tidak jelas kegunaannya justru menghabiskan dana ratusan miliar .Menanggapi pertanyaan tersebut Ahmad Joni mengatakan embung itu memang sudah ada dalam perencanaan pusat dalinya .
Pada perkembanganya jumlah media baik cetak maupun media online semakin meningkat mirisnya lagi usulan untuk meningkatkan pagu anggaran Sekretaris dewan DPR PALI selalu di pangkas Badan perencanaan daerah (BAPEDA) Kabupaten PALI .
Menyikapi hal tersebut ketua IWO Kabupaten PALI Efran mengatakan Bapeda tidak memikirkan nasip para pekerja media seraya mengatakan Bappeda menanam bibit hubungan tidak harmonis dengan para pekerja media ,ujar mediasi tersebut .
Sementara itu Pidin C Oteh pimpinan media Koran PALI menuding pemangkasan anggaran tersebut karena Bapeda menganggap media tidak penting oleh karna itu para pekerja media harus mempertanyakan itu “lawan kebijakan ini ,ungkapnya di sela -sela mediasi .(Ass)